Profil Desa Blubuk
Ketahui informasi secara rinci Desa Blubuk mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Blubuk, Dukuhwaru, Tegal. Mengupas tuntas potensi pertanian, geliat wirausaha rumahan, data kependudukan terbaru, serta upaya pemerintah desa dalam mendorong pembangunan infrastruktur dan kemandirian ekonomi di Kabupaten Tegal.
-
Basis Agraris yang Kuat
Sektor pertanian, terutama padi, menjadi penopang utama perekonomian dan kehidupan mayoritas warga Desa Blubuk
-
Semangat Wirausaha
Adanya industri rumahan dan semangat merantau (khususnya usaha Warteg) menjadi motor penggerak ekonomi alternatif yang signifikan
-
Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Pemerintah desa dan kabupaten secara aktif melakukan perbaikan dan peningkatan infrastruktur jalan untuk menunjang mobilitas dan kegiatan ekonomi warga

Terletak di antara lalu lintas yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi di Kabupaten Tegal, Desa Blubuk di Kecamatan Dukuhwaru hadir sebagai representasi wilayah yang kokoh berpegang pada tradisi agraris sambil terus beradaptasi dengan dinamika zaman. Desa ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor pertanian dan semangat wirausaha warganya mampu berpadu, menciptakan fondasi ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan. Dengan dukungan pembangunan infrastruktur yang terus berjalan, Blubuk memantapkan posisinya sebagai salah satu desa penyangga penting di Kabupaten Tegal.
Kondisi Geografis dan Demografi
Desa Blubuk secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya terbilang strategis, berada di jalur yang menghubungkan Jatibarang dengan Slawi, ibu kota Kabupaten Tegal. Posisi ini memberikan keuntungan dari sisi aksesibilitas dan mobilitas barang maupun jasa.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, khususnya dalam publikasi "Kecamatan Dukuhwaru dalam Angka", diketahui luas wilayah Desa Blubuk yakni sekitar 1,43 km². Wilayah ini sebagian besar dimanfaatkan untuk lahan pertanian sawah, pekarangan dan permukiman penduduk.
Secara geografis, Desa Blubuk memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Selapura
Sebelah Timur: Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Slawi
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Dukuhwaru
Sebelah Barat: Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Jatibarang (Kabupaten Brebes)
Data kependudukan yang dihimpun hingga tahun 2023 menunjukkan Desa Blubuk memiliki 1.154 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, total populasi penduduknya mencapai 4.152 jiwa, yang terdiri dari 2.110 penduduk laki-laki dan 2.042 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah yang ada, maka tingkat kepadatan penduduk Desa Blubuk mencapai sekitar 2.903 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi, mencerminkan pemusatan permukiman di antara lahan-lahan pertanian yang produktif.
Sejarah dan Tata Pemerintahan Desa
Menurut catatan sejarah lokal dan cerita tutur yang berkembang di masyarakat, asal-usul Desa Blubuk tidak terlepas dari peran seorang tokoh pendiri yang dikenal dengan nama Mbah Blubuk atau Mbah Jaya Sampurna. Kompleks makam beliau hingga kini masih terawat dan berada di sisi timur desa, menjadi penanda historis bagi warga setempat. Awalnya, wilayah ini merupakan sebuah pedukuhan atau bagian dari desa yang lebih besar, yaitu Desa Selapura, yang juga memiliki jejak sejarah kuno.
Seiring berjalannya waktu, pedukuhan ini berkembang menjadi sebuah komunitas mandiri dan resmi menjadi Desa Blubuk. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakatnya menggunakan Bahasa Jawa dengan dialek khas Tegal atau yang sering disebut Banyumasan ngapak, menjadi ciri identitas budaya yang kuat.
Roda pemerintahan di Desa Blubuk dijalankan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Pemdes Blubuk bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Berbagai program, baik yang bersumber dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), maupun bantuan pemerintah kabupaten dan provinsi, dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Forum musyawarah desa menjadi mekanisme utama dalam perencanaan pembangunan, memastikan aspirasi masyarakat dapat terakomodasi dalam setiap kebijakan yang diambil.
Potensi Ekonomi: Tulang Punggung Agraris dan Inovasi Wirausaha
Perekonomian Desa Blubuk ditopang oleh dua pilar utama: sektor pertanian yang telah mengakar kuat dan sektor wirausaha yang terus berkembang, baik yang dijalankan di desa maupun oleh para perantau.
Sektor pertanian merupakan mata pencaharian mayoritas penduduk. Hamparan sawah yang subur menjadi aset utama, dengan padi sebagai komoditas andalan. Sistem irigasi yang memadai, didukung oleh program normalisasi saluran irigasi yang kerap dilaksanakan melalui skema Padat Karya Tunai Desa (PKTD), menjadi kunci untuk menjaga produktivitas lahan. Selain padi, sebagian warga juga menanam tanaman palawija di pekarangan atau tegalan sebagai sumber pendapatan tambahan. Keberhasilan di sektor ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga menyuplai hasil bumi ke pasar-pasar terdekat di Slawi dan sekitarnya.
Di luar pertanian, denyut nadi ekonomi Blubuk juga digerakkan oleh semangat wirausaha. Banyak warga, terutama kaum perempuan, terlibat dalam industri rumahan (home industry). Usaha konveksi dan garmen skala kecil menjadi salah satu yang paling menonjol, menyerap tenaga kerja lokal dan memproduksi pakaian jadi yang dipasarkan ke berbagai daerah. Selain itu, semangat merantau menjadi fenomena sosial-ekonomi yang signifikan. Banyak penduduk Blubuk, khususnya para pemuda, merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta untuk membuka usaha, dengan Warung Tegal (Warteg) sebagai pilihan yang paling populer dan ikonik. Kiriman uang (remitansi) dari para perantau ini memberikan kontribusi besar bagi perputaran ekonomi di desa, mendanai konsumsi rumah tangga hingga investasi properti.
Pemerintah desa dan kabupaten juga mulai mendorong diversifikasi ekonomi melalui program-program seperti pemanfaatan biokonversi sampah organik menggunakan maggot (Program "Magbluk"), yang bertujuan mengurangi limbah rumah tangga sekaligus menciptakan pakan ternak bernilai ekonomis.
Infrastruktur dan Pembangunan
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama untuk mendukung aktivitas sosial dan ekonomi warga Desa Blubuk. Pemerintah Kabupaten Tegal secara berkala mengalokasikan anggaran untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan. Berdasarkan informasi dari Pemerintah Kabupaten Tegal pada awal tahun 2025, ruas jalan Dukuhwaru-Blubuk menjadi salah satu prioritas dalam paket pekerjaan infrastruktur di Kecamatan Dukuhwaru. Kondisi jalan yang baik dan "mantap" sangat krusial untuk memperlancar distribusi hasil pertanian dan mobilitas warga menuju pusat kecamatan maupun ibu kota kabupaten.
Fasilitas publik esensial juga telah tersedia di desa ini. Untuk pendidikan dasar, terdapat lembaga pendidikan formal seperti Sekolah Dasar (SD) yang melayani kebutuhan belajar anak-anak usia sekolah. Di bidang keagamaan dan sosial, keberadaan masjid dan musala tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan kemasyarakatan. Salah satu inisiatif penting dari warga ialah pembangunan Gedung Serbaguna Nahdlatul Ulama (NU) yang digagas oleh Pengurus Ranting NU Desa Blubuk, yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada tahun 2022. Gedung ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan sosial, keagamaan, dan pendidikan bagi masyarakat.
Akses terhadap listrik dari PLN telah menjangkau seluruh wilayah desa, sementara untuk kebutuhan air bersih, warga mengandalkan sumur-sumur pribadi dan sebagian mungkin telah terlayani oleh jaringan air perpipaan.
Arah dan Prospek Masa Depan Desa Blubuk
Menghadapi tantangan masa depan, Desa Blubuk memiliki modal sosial dan ekonomi yang kuat. Kombinasi antara basis pertanian yang solid, etos kerja tinggi, dan semangat wirausaha yang dinamis menjadi fondasi utama untuk melangkah maju. Tantangan ke depan antara lain regenerasi petani, modernisasi alat pertanian untuk meningkatkan efisiensi, serta perluasan akses pasar bagi produk-produk industri rumahan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan menjadi kunci agar warga mampu beradaptasi dengan teknologi dan persaingan ekonomi yang semakin ketat. Kolaborasi yang sinergis antara Pemerintah Desa, tokoh masyarakat, kelompok pemuda, dan para perantau yang sukses akan menjadi motor penggerak utama. Dengan terus mengoptimalkan potensi yang ada dan didukung oleh kebijakan pembangunan yang tepat sasaran, Desa Blubuk berpeluang besar untuk terus tumbuh menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera di Kabupaten Tegal.